This Is Me

Safina Dea Evanti,
Inilah aku, seorang anak tunggal yang dilahirkan di Semarang, Jawa Tengah dengan berbagai campuran etnis yang mendarah daging. ada jawa keraton sol, kalimantan, bahkan arab. Namun aku tidak merekah menjadi seorang anak yang medok, 3 tahun menyinggahi kota halaman dan akhirnya pindah ke Jakarta.

Inilah aku, seorang anak tunggal namun tidak selalu dimanjakan. Orang tuaku tetap mengajari mandiri, berdiri di kaki sendiri sejak dini. Walau kadang amarah mereka membuatku kalut untuk setia menjadi anak rumahan, tapi sesaat kemudian aku menyadari itu semua beralasan.

Aku telah lulus S3, bukan, bukan sarjana, tapi SD SMP dan SMA haha. banyak deru air yang terjun dari sepasang bola mata, terasa asin karena air mata melukiskan garam kehidupan. tempatku sekarang bukanlah puncak dari gunung himalaya dimana ini adalah akhir dari segalanya, bukan. Justru inilah coretan yang akan melukis kertas putih, dimana perjuangan baru dimulai.

Semasa sekolah, pendidikan formal maupun non-formal aku lalui, non-akademik pun tak tetinggal. Berat mengingatnya, disaat prestasi akademik dan non-akademik sama-sama penting bagiku. Namun sekarang, di bangku perkuliahan ini aku harus meluruskan hati untuk mendapatkan gelar sarjana. Memang prestasi non-akademik terlihat menggiurkan, namun itu hanya sebuah gulali di pasar malam, hanya pelengkap.

Tidak hanya pendidikan, masalah percintaan tak mungkin lenyap untuk aku bahas. konyol, namun benar terjadi jika banyak orang menyebutnya cinta monyet. kedengarannya aneh bagaimana percintaan bisa mengkoyak-koyakkan perasaan seorang siswa SMP. tapi pada kenyataannya banyak anak SMP yang sudsh cinta-cintan, termasuk aku. tapi terkadang justru hal itulah yang memacu semangat pergi ke sekolah. masa SMA juga tidak ingin ketinggalan, masalah percintaan juga datang meghantui kenangan SMA ku. tidak banyak, mantanku sepertinya hanya 5. entah 5 yang dianggap atau ada 5 lagi yang belum terhitung.

Persoalan main juga ngga mau ketinggalan nih, semasa SMA aku sering keluyuran, biasanya cuma pergi ke resto yang lagi hits atau lagi jadi buah bibir, atau mungkin cuma nge-mall dan ngopi-ngopi cantik bareng temen. bisa temen cewe ataupun cowo. main sama teme cowo belum tentu diartikan baper kan? karena merajut pertemanan itu penting, dimana kita menjalin networking seluas yang kita bisa.

Cukup sekian, nanti akan aku sambung di blog yang akan datang. Terimakasih, Saranghaeyo.

Komentar